This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 08 April 2014

Perhatikan, 5 Obat Herbal Ini Bisa Merusak Tubuh Jika Sembarangan Dikonsumsi


Wonogiri. Selama ini, penggunaan tanaman obat untuk mengatasi berbagai penyakit diyakini banyak orang tidak akan menimbulkan efek samping alias 100 persen aman. Nyatanya, jika sembrono mengonsumsi, tanaman herbal justru membuat tubuh makin 'rusak'.

"Minum obat herbal 100 persen aman itu tidak betul. Walaupun alami, herbal juga punya efek samping. Semua orang belum tentu cocok dengan satu tanaman obat misalnya, makanya jangan sembarangan mengonsumsi herbal," tutur Kepala Poliklinik Komplementer Alternatif RSU Dr. Soetomo, Surabaya, dr Arijanto Jonosewojo, SpPD FINASIM di Ritz Carlton Hotel Kuningan, Jakarta Selatan dan ditulis pada Senin (7/4/2014).

Nah, berikut ini beberapa tanaman herbal yang kerap kali dikonsumsi masyarakat tapi jika tidak memperhatikan dosis dan kondisi tubuh saat mengonsumsinya justru bisa membahayakan kesehatan:



1. Ginseng

Untuk menjaga stamina tubuh, ginseng bisa jadi tanaman herbal yang bisa diandalkan. Tapi hati-hati jika Anda memiliki penyakit jantung dan mengonsumsi obat jantung dengan kandungan nitrat, justru Anda berisiko terkena aritmia jantung (detak jantung tidak normal).

                                                                     2. Jus belimbing
Jus belimbing dipercaya bisa menurunkan tekanan darah. Tapi, dr Arijanto menegaskan perhatikan jenis hipertensi yang dialami sebab pada dasarnya hipertensi terdiri dari primary hipertension dan secondary hipertension.

"Secondary hipertension misalnya karena masalah ginjal, minum jus belimbing malah bikin ginjal rusak karena ada zat nefrotoksik dalam belimbing," ujar dr Arijanto.


3. Bawang putih
Bawang putih bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol, dan mengencerkan darah. Tapi, jika Anda ingin mencabut gigi dan terbiasa mengonsumsi bawang putih, baiknya hentikan konsumsi bawang putih dua minggu sebelum cabut gigi. Sebab, bawang putih justru bisa menyebabkan perdarahan sulit terhenti saat proses cabut gigi.


4. Temulawak
Bukan rahasia lagi jika tanaman yang satu ini bisa membantu menjaga stamina dan meningkatkan nafsu makan. Namun, jika Anda mengalami perdarahan lambung, jangan mengonsumsi temulawak dalam dosis tinggi. Sama seperti bawang putih, temulawak bisa menghambat proses pembekuan darah.


                                                             5. Jus jeruk, apel, anggur

Saat mengonsumsi obat penurun kolesterol golongan statin, sebaiknya jangan dibarengi dengan jus jeruk, apel, dan anggur. Hal ini disebabkan dalam jeruk, apel, dan anggur terdapat timin. "Timin bisa mengikat lemak sehingga dia mengikat zat pada statin sehingga efek obat tidak optimal," ujar dr Arijanto.
Sumber : Detik health




Tak Cuma Dehidrasi, Tubuh Juga Bisa Overdosis Cairan


Banyak orang berusaha memenuhi asupan cairannya agar tidak dehidrasi. Memang kebutuhan asupan cairan perlu diperhatikan, tapi bukan tidak mungkin kita juga mengalami kelebihan cairan bukan?

"Kita juga bisa overhidrasi. Meskipun sangat jarang terjadi di masyarakat yang secara umum memang memiliki kesehatan tubuh cukup baik," kata Pennie Taylor, peneliti sekaligus pakar diet bersertifikasi di CSIRO Animal, Food and Health Sciences.

Bagi orang dengan penyakit jantung kronis, gagal jantung, dan gagal ginjal, Taylor menekankan perlu perhatian khusus agar tidak sampai terjadi overhidrasi. Pasalnya, mereka bisa memiliki kandungan air sedikit lebih banyak dan kondisi itu sukar diatasi.

"Bila Anda terlalu banyak mengonsumsi air, tingkat mineral penting yaitu sodium bisa turun drastis. Hal ini menyebabkan kondisi yang dikenal dengan hiponatremia yang bisa membuat tubuh menahan air terlalu banyak," papar Taylor seperti dikutip dari ABC Australia, Selasa (8/4/2014).

Hiponatremia bisa mengakibatkan sel-sel dalam tubuh membengkak dan kondisi ini amat berbahaya bagi otak, bahkan bisa menyebabkan kematian. Hiponatremia juga rentan terjadi pada atlet yang mengalami stroke panas dan perlu rehidrasi. Gejala hiponatremia di antaranya kebingungan, disorientasi, mual, dan muntah.

Taylor menyarankan untuk minum empat sampai enam gelas standar air per hari. Namun, jumlah air bisa ditambah jika sedang berada di tempat dengan suhu panas dan Anda sangat aktif melakukan kegiatan. Sebaliknya, ketika suhu dingin, konsumsi air bisa dikurangi.

Sebab, Anda juga mendapat air dari minuman atau makanan lain. Taylor mengungkapkan, rata-rata orang mendapat empat gelas atau satu liter air per hari dari makanan yang diasup misalnya semangka, teh, kopi, susu, dan yoghurt.

"Untuk mengetahui apakah kita cukup terhidrasi, lihatlah warna urine Anda. Jika warnanya kuning pucat, bisa dipastikan Anda butuh lebih banyak cairan," kata Taylor.

Sumber : Detik health

Jumat, 20 Desember 2013

Golongan Darah Langka Golongan Darah Paling Langka di Dunia, Parabombay Salah Satunya


Berdasarkan antigen yang dimilikinya, darah memiliki 4 golongan yang terkenal yakni A, B, AB, atau O. Namun pada kasus tertentu, seseorang bisa dilahirkan dengan golongan darah langka di luar keempat golongan tersebut.

Beberapa contoh golongan darah yang dikategorikan langka adalah sebagai berikut,

   1. Golongan Darah Rhesus Negatif

Rhesus adalah sebuah penggolongan atas ada atau tidaknya substansi antigen-D pada darah. Rhesus positif berarti ditemukan antigen-D dalam darah dan rhesus negatif berarti tidak ada antigen-D.

Umumnya, Rhesus posistif dimiliki oleh bangsa Asia. Sementara Rhesus negatif dimiliki oleh bangsa Eropa.

  2. Golongan Darah Parabombay

Dikutip dari ncbi.nlm.nih.gov, situs resmi dari National Center for Biotechnology Information Amerika Serikat, kasus orang dengan golongan darah yang langka pertama kali ditemukan di India. Nama parabombay pun diambil dari Bombay (sekarang Mumbai), nama kota tempat pertama kali kasus tersebut ditemukan.

Dr dr Yuyun Soedarmono, MSc, Direktur Unit Donor Darah Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) mengatakan bahwa golongan darah parabombay sangat langka donornya di Indonesia.

"Donor yang terdaftar hanya satu orang," ujarnya.
   
   3. Golongan Darah Vel

Bermula pada suatu kasus di tahun 1952, seorang wanita berusia 66 tahun di New York menderita kanker usus besar. Pasien tersebut mendapatkan transfusi darah namun tanpa diduga mengalami penolakan dan berpotensi fatal. Para peneliti menggunakan nama belakang si pasien untuk mengingat kasusnya, yaitu kasus pasien Vel.

Kebanyakan orang di dunia memiliki golongan darah Vel-positif. Diperkirakan ada lebih dari 200.000 orang di Eropa dan lebih dari 100.000 di Amerika Utara yang memiliki golongan darah Vel-negatif. Pada 1 dari 2.500 orang keturunan Eropa yang memiliki Vel negatif lalu menerima transfusi Vel positif, tubuhnya akan mengalami gagal ginjal dan kematian dengan mudah..

"Dasar molekuler dari golongan darah Vel negatif tetap sulit dipahami selama lebih dari 60 tahun, meskipun upayanya cukup intens di seluruh dunia," kata peneliti, Bryan Ballif, seorang ahli biokimia dan spectrometrist massa di University of Vermont, seperti dilansir LiveScience (1/4/2013).

  4. Golongan Darah Langereis (LAN) dan Junior (JR)

Menurut para peneliti, sebagian besar manusia memiliki golongan darah LAN positif atau JR positif. Hanya sebagian kecil yang memiliki golongan darah JR negatif atau LAN negatif, terutama sekali sering ditemukan di wilayah tertentu seperti Jepang.

Menurut penelitian, orang-orang dengan golongan LAN negatif dan JR negatif cenderung sulit mengeluarkan sisa metabolisme obat kanker.

"Penemuan 2 jenis golongan darah ini penting dalam menentukan pengobatan. Kami ingin semua orang tahu golongan darahnya sedetail mungkin untuk mengantisipasi efek samping," kata salah seorang peneliti, Dr Lionel Arnaud dari University of Vermont seperti dikutip dari Menshealth.com.

Golongan Darah Langka Ini Pentingnya Cross Match Golongan Darah Sebelum Transfusi


Berkembangnya ilmu kedokteran memungkinkan terjadinya transfusi darah dari satu orang ke orang lain. Transfusi darah dilakukan jika pasien mengalami kekurangan darah yang banyak, sehingga membutuhkan darah baru dalam waktu cepat.

Namun sebelum mentransfusi darah Anda, ada baiknya anda mengenali golongan darah anda terlebih dahulu. Prof DR dr Karmel L Tambunan,SpPD, KHOM, SACTH dari Rumah Sakit PGI Cikini Jakarta mengatakan bahwa golongan darah dikenali berdasarkan antigen yang ada permukaan sel darah merah.

"Golongan darah A berarti antigennya A, golongan darah B antigennya B, kalau AB berarti ada dua-duanya A dan B, dan O berarti tidak ada antigennya," ujarnya ketika dihubungi detikHealth pada Jumat (20/12/2013)

Namun pada kasus-kasus tertentu ada proses transfusi yang cross-match atau uji silangnya tidak cocok. Hal itu mengakibatkan ditemukannya golongan darah lain selain A, B, AB, dan O.

"Jadi ada yang namanya vel, nah vel itu juga sama seperti rhesus. Ada yang negatif ada yang positif," lanjutnya.

Jika melakukan transfusi darah pada golongan darah vel positif ke vel negatif, dikatan Prof Karmel bahwa hal tersebut dapat menyebabkan kontradiksi yang berbahaya seperti gagal ginjal dan kematian.

Direktur Unit Donor Darah Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) Dr dr Yuyun Soedarmono, MSc, mengakui efek samping transfusi memang bermacam-macam tapi pada dasarnya bisa diatasi. Sebab, sebelumnya juga sudah dilakukan uji kecocokan darah penerima dengan pendonor.

dr Yuyun mengatakan sebenarnya di Indonesia ada prosedur untuk menghindari terjadinya efek samping akibat transfusi darah. Dan karenanya, biaya yang dibutuhkan untuk transfusi pun akan lebih banyak.

"Sebelum transfusi kita kurangi jumlah sel darah putih dalam darahnya pendonor karena biasanya yang menimbulkan reaksi itu antigen dari sel darah putih," papar dr Yuyun.

Selasa, 26 November 2013

Meski Besok Dokter se-RI Kompak Tak Praktik, Puskesmas Tetap Berjalan


Rabu 27 November 2013 besok, dokter se-Indonesia kompak tidak akan berpraktik sebagai wujud solidaritas atas penangkapan dr Dewa Ayu Sasiary Prawani, SpOG dan koleganya terkait dugaan malpraktik. Meski demikian Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memastikan layanan di puskesmas dan di RS pemerintah untuk pasien pemegang jamkesmas maupun jamkesda tetap berjalan seperti biasa.

"Kalau untuk di puskesmas tetap ada pelayanan karena seperti surat edaran IDI, kami garis bawahi pelayanan kepada masyarakat miskin tetap dilakukan. Apalagi sebagian besar pasien di puskesmas itu kan berasal dari masyarakat miskin. Selain puskesmas, terutama di RS pemerintah tetap memberikan pelayanan pada pasien yang memiliki jamkesmas dan jamkesda," papar Ketua IDI, Dr Zaenal Abidin, MH, saat ditemui di kantornya, Jl Samratulangi, Jakarta, Selasa (22/11/2013).

Dipaparkan dr Zaenal, pada Rabu besok, para dokter akan datang ke rumah sakit kemudian melakukan perenungan dan doa bersama. Setelah itu mereka diperkenankan pulang ke rumah atau tetap berada di RS namun tanpa memberikan pelayanan seperti biasa. Pelayanan hanya diberikan kepada pasien di unit gawat darurat (UGD) dan pasien miskin.

"Dokter yang visit pada pasien rawat inap akan melakukan visit pagi-pagi sekali. Sebab pasien rawat inap kan sudah terlanjur masuk. Tapi setelah itu ya sudah, mereka tidak akan praktik lagi," sambung dr Zaenal.

Berapa jumlah dokter yang berkomitmen melakukan aksi solidaritas besok? "Kami tidak bisa memastikan, karena itu juga tergantung IDI cabang di tiap daerah masing-masing. Apalagi jumlah anggota IDI ada lebih dari 100 ribu dokter," terangnya.

"Kami mohon maaf untuk aksi besok, karena ini merupakan hal yang paling pahit terkait dengan ketidakadilan yang didapat anggota kami. Karena biar bagaimanapun, suatu organisasi yang anggotanya tidak mendapat ketidakadilan maka kami akan menuntut keadilan itu," tegas dr Zaenal.

Sebelumnya diberitakan dr Ayu dan kedua koleganya divonis bersalah oleh hakim kasasi di Mahkamah Agung (MA). Keputusan ini membalik putusan Pengadilan Negeri (PN) Manado setebal 95 halaman yang membebaskan dr Ayu dkk. Dalam putusan yang dikutip detikcom, ketiga dokter tersebut dipidana karena kealpaannya menyebabkan orang lain meninggal dunia, yaitu pasien Siska Makatey yang melahirkan dengan operasi caesar.

Saat ini, dua dokter yaitu dr Ayu dan dr Hendry Simanjuntak telah dieksekusi jaksa dan masuk ke Rutan Malendeng, Manado. Sedang dr Hendry Siagian masih dalam pencarian. Mereka harus menghabiskan 10 bulan di balik terali besi. Saat ini proses peninjauan kembali (PK) atas kasus tersebut tengah diajukan.

Dokter Indonesia Mogok Praktik? Aksi Solidaritas dr Ayu, Menkes: Masyarakat Harus Mengerti Perasaan Dokter


Rencana aksi demo dokter Rabu (27/11) besok ada yang mengkritik. Namun Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi bisa memahami maksud gerakan tersebut. Dia meminta masyarakat mengerti perasaan para tenaga medis itu.

"Layanan kepada pasien tidak ada yang terlambat, tidak ada yang dirugikan, media dan masyarakat harus mengerti perasaan ini. Jika ada teman kalian ada yang diperlakukan tidak adil seperti itu," kata Nafsiah di kantor presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakpus, Selasa (26/11/2013).

Meski memberikan dukungan demo, Nafsiah tetap meminta para dokter agar mengutamakan pasien. Dia pun yakin mereka akan melayani masyarakat seperti biasa.

Terkait kasus hukum yang menimpa dr Dewa Ayu, Nafsiah mengaku cukup prihatin dengan putusan Mahkamah Agung. Secara prinsip, dokter pasti ingin menyelamatkan orang lain, bukan untuk membunuh seseorang.

"Dokter Ayu pun demikian, berusaha menolong ibu hamil dan anaknya yang memang sedang gawat," terangnya.

"Sudah ada pemeriksaan, dari PN bebas murni, dari majelis etik semua prosedur telah dilakukan, tidak ada pelanggaran, dari autopsi juga sudah. Inilah kemudian kenapa kok bisa kasasi keputusan MA bersalah," ujarnya heran.

Karena itu, Nafsiah berharap langkah Peninjauan Kembali yang akan diajukan bisa direspons positif oleh hakim MA.

Dokter Indonesia Mogok Praktik? Tak Ada Rencana Demo, Dokter Kandungan di Yogya Besok Tetap Tak Praktik


Yogyakarta, Sebagai bentuk protes, seluruh dokter kandungan se-Indonesia berencana akan menggelar aksi solidaritas terkait kasus kriminalisasi yang dialami sejumlah rekan sejawat mereka di Manado serentak pada besok, Rabu, 27 November 2013. Bagaimana dengan di Yogyakarta?

"Kita baru mau rapat ini tadi. Tapi tidak akan ada aksi. Hanya menunjukkan solidaritas saja," tutur dr Addin Trirahmanto, SpOG, sekretaris Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) DI Yogyakarta, ketika dihubungi detikHealth, Selasa (26/11/2013).

Dokter lulusan Universitas Gadjah Mada ini pun menegaskan yang ia dan rekan-rekannya esok hari lakukan bukanlah mogok atau libur, tapi hanya tidak berpraktik selama sehari sebagai bentuk dukungan kepada sejumlah dokter di Manado yang mengalami kriminalisasi.

Para dokter kandungan yang berpraktik di rumah sakit tetap masuk seperti biasanya, itu pun hanya menangani pasien emergency atau gawat darurat dan pasien miskin.

"Kita tidak menangani pasien yang elektif, elektif kan artinya tidak emergency. Tidak melakukan kegiatan yang sifatnya bukan emergency. Untuk yang praktik pribadi, kan yang (praktik) di rumah itu tidak emergency ya kita himbau," sambungnya.

Kendati begitu POGI DIY juga tidak bisa melarang atau pun memberikan sanksi apabila ditemukan dokter kandungan yang berpraktik di rumah tetap membuka layanannya.

dr Addin juga mengiyakan jika aksi yang dilakukan segenap dokter kandungan di Yogyakarta hanya sebatas aksi memasang pita hitam maupun tidak melakukan praktik.

Sebelumnya dikabarkan dr. Dewa Ayu Sasiary Prawani, SpOG dan kedua rekannya divonis bersalah oleh hakim kasasi Mahkamah Agung. Putusan ini membalik putusan Pengadilan Negeri Manado yang membebaskan dr Ayu dan rekan-rekannya itu setelah diduga lalai hingga menyebabkan pasien meninggal dunia.

Saat ini dr Ayu dan salah satu rekannya, dr Hendry Simanjuntak telah dieksekusi di Rutan Malendeng, Manado. Keduanya divonis penjara selama 10 bulan. Sedangkan satu dokter lagi yaitu dr Hendy Siagian masih buron. Proses peninjauan kembali (PK) atas kasus ini pun sedang diajukan.

Minggu, 17 November 2013

Risiko Stroke Turun Jika Jalan Kaki Lebih Lama, Bukan Lebih Cepat

Manfaat olahraga ringan seperti jalan kaki memang telah lama diakui, salah satunya menurunkan risiko stroke. Namun sebuah studi menemukan manfaat itu baru terasa jika seseorang menghabiskan lebih banyak waktu untuk jalan kaki, bukan sekadar jalan cepat saja.

Menurut peneliti hanya dengan berjalan kaki sedikitnya satu hingga dua jam sehari maka risiko stroke pada orang-orang berusia 60-an tahun akan berkurang. Tapi olahraga jalan kaki yang dimaksud bukanlah jalan kaki yang membutuhkan banyak tenaga atau berkecepatan tinggi, melainkan yang biasa saja.

Fakta ini telah dibuktikan peneliti dengan mengamati 3.435 pria berusia 60-80 tahun yang ditanyai tentang jarak yang mereka tempuh untuk berjalan kaki setiap minggunya dan kecepatan yang mereka pakai biasanya.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (16/11/2013), ternyata partisipan yang rutin jalan kaki selama 8-14 jam per minggu kemungkinannya sepertiga lebih kecil untuk mengidap stroke ketimbang partisipan yang berjalan kaki kurang dari tiga jam seminggu. Bahkan bagi pria yang berjalan lebih dari 22 jam per minggu, risikonya mencapai dua per tiga lebih rendah.

"Jadi jika Anda terus mengamati 1.000 pria yang rutin jalan kaki 8-14 jam perminggu selama 10 tahun, rata-rata mereka hanya akan mengalami 55 kali stroke, tapi bagi kelompok yang hanya berjalan kaki tiga jam perminggu strokenya bisa sampai 80 kali," terang peneliti Dr Barbara Jefferis dari University College London.

"Itu berarti waktu total yang dihabiskan untuk berjalan kaki dapat memberikan perlindungan yang lebih konsisten melawan stroke daripada kecepatannya; dan secara keseluruhan tampaknya semakin lama waktu yang dihabiskan untuk jalan kaki, maka manfaatnya semakin besar," imbuhnya.

Dr. Shannon Amoils dari British Heart Foundation pun sepakat dengan temuan studi ini dan menimpali, "Berapapun usia Anda, penting untuk tetap aktif sepanjang hari. Dan studi ini memperlihatkan bahwa jalan kaki setiap hari dapat membantu mengurangi risiko stroke Anda. Setidaknya olahraga rutin, bahkan seperti jalan-jalan di taman saja bisa jadi cara efektif agar seseorang tetap sehat."


Sumber : Detik Health

Ini Saran Psikolog untuk Orang Tua yang Punya Anak dengan Autisme

Memang tak mudah bagi orang tua untuk membesarkan anak dengan autisme. Sewaktu-waktu bisa saja orang tua mengalami kegoyahan mental dalam menghadapi kondisi buah hatinya. Lelah, stress, bahkan depresi merupakan hal-hal yang bisa dialami.

Menurut psikolog RA. Oriza Sativa, S.Psi, Psi, CH,CCR, hal ini memang lumrah dirasakan orang tua sebagai beban psikologis. Perilaku anak autistik yang cenderung tidak bisa diprediksi terkadang bisa membuat orang tua stres. Selain itu, karena autisme merupakan gangguan pervasive yang berlangsung sepanjang hidup, seringkali membuat orang tua putus asa dan merasa apa yang dilakukannya sia-sia.

"Puncaknya terutama saat anak masuk masa pubertas di mana dia juga kurang memiliki social skill. Tapi, beban psikoogis orang tua bisa diminimalisir dengan beberapa cara," kata Oriza dalam acara Talk Show 'Biomarker Skrining untuk Autisme: Sebuah Langkah Besar untuk Pendeteksian Berbasis Ilmiah' di RSIA Grand Family, Penjaringan, Jakarta Utara, dan ditulis Minggu (17/11/2013).

Orang tua bisa berkonsultasi dengan dokter, minum obat dan vitamin yang diperlukan, terutama bagi orang tua yang memiliki penyakit seperti darah tinggi dan diabetes, makan makanan bergizi, istirahat cukup, mengalihkan stress dengan hobi, rekreasi, meditasi, curhat, serta berkonsultasi dengan psikolog jika diperlukan.

"Ibadah juga penting ya karena dengan kita berdoa pada Tuhan, kita akan merasa lebih tenang dan kita bisa mensugesti diri kita untuk lebih berpikir positif. Perilaku individu autistik yang beragam dan susah diprediksi jelas menimbulkan beban makanya kalau tidak ditangani secepatnya bisa mengakibatkan stress berkepanjangan bahkan depresi," jelas Oriza.

Selain beban psikologis, orang tua yang mempunyai anak dengan autisme juga bisa merasakan beban substansial. Misalnya masalah finansial seperti biaya terapi, konsultasi dokter, obat, serta suster. Belum lagi mencari terapis dan sekolah untuk anak autistik pun susah-susah gampang. Selain itu, Oriza mengatakan kecemburuan dari saudara kandung bisa jadi beban tersendiri untuk orang tua.

"Maka dari itu sebaiknya jangan sampai saudara kandung yang lain diabaikan. Penting juga bagi orang tua untuk memberi tahu mereka bahwa saudaranya spesial sehingga membutuhkan perhatian khusus. Tapi tetap orang tua harus memperhatikan mereka juga ya," kata Oriza

Sumber : DetikHealth

Jumat, 15 November 2013

3 Langkah Cegah Infeksi Penyakit di Rumah



Rumah adalah tempat bernaung beberapa anggota keluarga sekaligus tempat kegiatan dimulai dan diakhiri. Karena itu, tak heran jika banyak orang menganggap rumah adalah lokasi yang paling bersih dan nyaman.
 
Namun kenyataan berkata lain. Rumah merupakan lokasi yang memungkinkan terjadinya berbagai infeksi. "Sayangnya hanya 11 persen masyarakat yang menyadari rumah adalah sumber infeksi. Sedangkan 65 persen lainnya menganggap sumber infeksi terbesar adalah transportasi umum," kata anggota The Global Hygiene Council 2013 dari Indonesia, Dr. Hindra Irawan Satari, menggunakan data yang berasal dari survei bertajuk Global Infection Challenge.
 
Rumah di Indonesia dihuni lebih banyak orang daripada di belahan bumi Eropa. Akibatnya bila satu orang terkena flu atau diare, penyakit tersebut sangat mudah menular kepada penghuni rumah lain. Kondisi ini bisa dicegah, jika seluruh penghuni rumah menjaga kebersihan.
 
Menurut Hindra sedikitnya ada tiga kegiatan yang bisa dilakukan penghuni, untuk menjaga kebersihan rumah. Berikut kegiatannya
 
1. Rutin cuci tangan
 
"Ada lima jenis kegiatan yang mengharuskan cuci tangan. Tiga di antaranya adalah sebelum dan sesudah makan, serta usai buang air," kata Hindra. Cuci tangan harus menggunakan sabun dan air mengalir.
 
Sabun, akan meluruhkan dinding pada sel bakteri, sehingga membuatnya mudah bereaksi dengan komponen disinfektan. Selanjutnya air mengalir akan membersihkan organ dari sisa-sisa bakteri pengganggi.
 
2. Sering ganti lap rumah tangga
 
"Lap terutama yang di dapur harus sering diganti. Idealnya tiap lap hanya digunakan sekali," kata Hindra. Lap harus segera diganti bila telah dua kali digunakan.
 
Cara mencuci lap juga tidak bisa asal. Hindra menyarankan lap direbus terlebih dulu dalam suhu 60 derajat celcius. Selanjutnya lap bisa dicuci menggunakan deterjen dan air mengalir.
 
Perebusan merupakan tahap awal membunuh kuman. Selanjutnya, penggunaan deterjen akan menurunkan tegangan permukaan air, sehingga kuman lebih cepat terlepas dari lap. Setelah itu, lap dibilas menggunakan air mengalir untuk mengusir kuman sejauh mungkin.
 
3. Rutin membersihkan tumah 
 
Rumah harus dibersihkan minimal dua kali sehari. Saat membersihkan rumah gunakan cairan disinfektan yang sesuai.
 
Cairan disinfektan memang tidak membunuh bakteri 100 persen. Namun cairan ini menekan risiko penularan infeksi, sehingga penghuni rumah tetap sehat. Bila tidak ada cairan disinfektan, Hindra menyarankan penggunaan deterjen.
 
Untuk warga dengan kualitas air yang dipertanyakan, Hindra menyarankan, untuk merebus air terlebih dulu. Terutama bila air hendak digunakan untuk mandi atau mencuci.