Selasa, 12 November 2013

Selain Sakit Jantung, Pasien Diabetes Juga Berisiko Kena 2 Penyakit Ini


 Penyakit diabetes tidak hanya berisiko menimbulkan penyakit kardiovaskuler seperti jantung dan stroke. Pasien diabetes kemungkinan besar juga berisiko terkena retinopati diabetik, kerusakan mikrovaskular pada retina dengan gejala penurunan kemampuan penglihatan. 

Selain itu, diabetes mellitus juga menyebabkan periodontitis, yakni sejumlah penyakit peradangan yang mempengaruhi jaringan yang mengelilingi dan mendukung gigi. "Periodintitis juga sering disebabkan karena komplikasi penyakit gula. Gejalanya, gigi mudah lepas atau goyang meski gigi tersebut tidak berlubang dan keropos," kata dokter gigi spesialis konsultan bedah perio & Estetik Gigi, Dr drg. Ahmad Syaify di sela-sela acara pengabdian pada masyarakat dalam rangka Dies Natalis UGM ke 64, Selasa (12/11/2013).

Menurut dia salah satu tandanya adalah gigi mudah lepas dan goyang. Hal itu menunjukkan penderita sudah terkena penyakit gula.
Penyakit gula lanjut dia, sudah mengganggu saluran pembuluh darah kecil di sekitar gusi. Akibatnya gigi mengalami peradangan. Padahal jika terjadi radang, tingkat kadar gula darah pada penderita diabetes akan meningkat. 

"Yang harus diingat penyakit diabetes tidak boleh kena radang. Bila periodintitis sudah menyebabkan radang, maka status kadar gula darah sulit dikendalikan," katanya.

Sementara itu dokter spesialis mata, Fakultas Kedokteran (FK) UGM, dr Firman Setya Wardhana, Sp.M, M.Kes menambahkan risiko komplikasi diabetes pada gangguan mata kurang diperhatikan oleh pasien diabetes. Akibatnya, pasien yang datang ke RSU Dr Sardjito banyak ditemukan mengalami retinopati diabetik stadium lanjut. "Bila sudah demikian, tingkat kesembuhannya juga sangat sangat sulit," ungkap Firman.

Oleh karena itu, dia menganjurkan bagi mereka yang sudah terdeteksi kena penyakit diabetes dianjurkan untuk segera memeriksakan matanya pada dokter spesialis mata untuk ditanggulangi lebih awal. "Dengan screening lebih awal kita bisa mendeteksi sejak dini dan bisa mengedukasi pasien," sambungnya.

Menurut dia, deteksi dini retino diabetik ini dilakukan lewat empat tahapan pemeriksaan, yakni pemeriksaan ketajaman penglihatan, dan pemeriksaan tekanan bola mata yang bertujuan menghindari risiko pada peyakit glukoma. Selanjutnya, pemeriksaan foto retina dan pemeriksaan gizi lewat mengkur indeks masa tubuh.

Penderita retinopati diabetik ringan bisa disembuhkan lewat kontrol kadar gula darah. Untuk penderita stadium berat, disarankan untuk laser retina. Sedang untuk stadium paling berat biasanya terjadi pendarahan atau muncul jaringan ikat di retina. 

"Satu-satunya cara lewat operasi untuk disedot darahnya

Sumber : Detik Health

0 komentar:

Posting Komentar